Bandar Agung, 17 Januari 2025 – Sebanyak 21 anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Transad Desa Bandar Agung dengan antusias mengikuti pelatihan pembuatan pestisida nabati yang diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (UNILA). Acara ini berlangsung dari pukul 14.00 hingga 16.00 WIB, dengan tujuan memberikan wawasan mengenai penggunaan pestisida alami yang lebih ramah lingkungan.
Dalam pelatihan ini, salah satu mahasiswa KKN, Adela Maria Vianni dari Jurusan Proteksi Tanaman memberikan pemahaman tentang keunggulan pestisida nabati dibandingkan pestisida kimia, yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan. Pestisida nabati yang dibuat dari bahan-bahan alami seperti bawang putih, cabai, dan daun mimba dianggap lebih aman serta mudah dibuat dengan bahan yang tersedia di sekitar rumah.
Peserta pelatihan tampak bersemangat mengikuti langkah-langkah pembuatan pestisida nabati yang diperagakan oleh mahasiswa KKN. Proses pembuatan dilakukan secara bertahap, mulai dari blender daun sirih yang sudah disiapkan hingga hasilnya dimasukkan ke dalam botol, agar ibu-ibu KWT dapat memahami dan menerapkannya secara mandiri.
Ketua KWT Sekar Transad menyampaikan rasa terima kasih atas pelatihan ini, yang menurutnya sangat bermanfaat dalam mengurangi ketergantungan terhadap pestisida berbahan kimia. Ia berharap ilmu yang didapat dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil pertanian yang lebih sehat dan aman. “Kami sangat berterima kasih atas pengetahuan yang diberikan, semoga ini bisa membantu dalam mengelola pertanian secara alami,” katanya.
Mahasiswa KKN juga membahas efek jangka panjang dari penggunaan pestisida kimia yang dapat merusak kesuburan tanah dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Dengan beralih ke pestisida nabati, lahan pertanian diharapkan tetap subur dan hasil pertanian lebih berkelanjutan.
Dalam sesi tanya jawab, peserta berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi hama pada tanaman. Beberapa peserta mengaku kesulitan dalam mencari alternatif yang efektif selain menggunakan pestisida kimia, sehingga pelatihan ini dianggap sebagai langkah awal menuju pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Sebagai bahan referensi bagi peserta, mahasiswa KKN memberikan panduan tertulis mengenai proses pembuatan pestisida nabati. Panduan ini mencakup tahapan pembuatan, takaran yang disarankan, serta cara penyimpanan agar pestisida tetap efektif saat digunakan.
Kegiatan ini mendapat dukungan warga yang berharap program serupa dapat terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran petani akan pentingnya pertanian yang berkelanjutan. Pemerintah desa juga berencana memperluas pelatihan ini kepada kelompok tani lainnya agar manfaatnya semakin luas. Sebagai bentuk apresiasi, mahasiswa KKN memberikan sampel pestisida nabati kepada peserta untuk dicoba di lahan mereka.
Kegiatan pelatihan ini ditutup dengan sesi foto bersama sebagai dokumentasi dan kenang-kenangan. Mahasiswa KKN berharap bahwa ilmu yang diberikan dapat diterapkan secara luas di masyarakat dan mendorong praktik pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan di Desa Bandar Agung.


